ANALISIS KEPATUHAN RUMAH TANGGA TERHADAP INDIKATOR PHBS DI DESA GAMPONG TEUNGOH KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA
Kata Kunci:
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Kepatuhan, Evaluasi, Desa Gampong Teungoh, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Jamban Sehat, Aktivitas Fisik, Merokok, Pendidikan, Penghasilan, Akses Fasilitas Kesehatan, Sosialisasi, EdukasiAbstrak
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan faktor penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan mencegah penyakit menular maupun tidak menular. Data prevalensi PHBS di Indonesia menunjukkan bahwa meskipun ada kemajuan, masih banyak rumah tangga yang belum sepenuhnya mempraktikkan indikator PHBS secara konsisten. Di Kabupaten Aceh Utara, khususnya di Desa Gampong Teungoh, Kecamatan Sawang, prevalensi PHBS masih menunjukkan adanya tantangan yang perlu perhatian lebih. Upaya peningkatan PHBS terus dilakukan di tingkat desa untuk mencapai standar kesehatan yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga dengan tujuan memberdayakan anggota rumah tangga dan mendorong peran aktif mereka dalam gerakan kesehatan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan distribusi kuesioner yang melibatkan 31 responden dari Desa Gampong Teungoh. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepatuhan terhadap indikator PHBS rata-rata di atas 70%, dengan indikator cuci tangan (85%), penimbangan berat badan (78%), dan penggunaan air bersih (82%) menunjukkan kepatuhan yang tinggi. Namun, terdapat tantangan pada indikator jamban sehat dengan kepatuhan 62% dan kebiasaan merokok yang masih tinggi, sekitar 40% responden yang merokok. Faktor pengaruh kepatuhan terhadap PHBS meliputi pendidikan, penghasilan, akses fasilitas kesehatan, dan sosialisasi/edukasi PHBS. Kesimpulannya, meskipun tingkat kepatuhan PHBS di Desa Gampong Teungoh cukup tinggi, masih terdapat tantangan yang perlu diatasi, khususnya terkait dengan jamban sehat dan kebiasaan merokok. Upaya untuk mengatasi tantangan ini dapat dilakukan melalui peningkatan akses fasilitas kesehatan, edukasi yang lebih intensif, serta kampanye anti merokok. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar pemerintah dan pihak terkait memperkuat sosialisasi PHBS melalui kampanye yang lebih intensif, serta meningkatkan akses fasilitas kesehatan di wilayah tersebut. Selain itu, perhatian lebih perlu diberikan pada pencegahan merokok dan peningkatan fasilitas jamban sehat di setiap rumah tangga. Edukasi lebih lanjut tentang pentingnya PHBS, khususnya untuk ibu rumah tangga, sangat diperlukan untuk menciptakan perubahan perilaku yang lebih baik dalam mendukung kesehatan keluarga